Aplikasi belanja online Shopee telah menarik minat banyak orang melalui layanan seperti Shopee Paylater dan Shopee Pinjam. Ada banyak orang yang tertarik dengan layanan ini tanpa mengetahui resiko telat bayar Shopee Paylater dan Shopee Pinjam jika terjadi.
Jangan salah, resiko tersebut tidak bisa disepelekan karena memang akan berbuntut panjang. Hal ini sempat viral di aplikasi TikTok pada saat itu mengenai seorang pengguna Shopee Paylater yang menangis karena total tagihan yang harus dibayar terus menumpuk.
Oleh sebab itu, perlu menjadi perhatian dan pertimbangan bagi Anda yang ingin memakai layanan dari Shopee ini. Anda perlu mengenali apa saja hal lain yang harus dibayarkan selain nominal dana cicilan atau pinjaman itu sendiri, seperti bunga, biaya layanan, dan denda jika terlambat membayar.
Perbedaan Shopee Paylater dan Shopee Pinjam
Shopee Paylater dan Shopee Pinjam merupakan dua jenis layanan yang ditawarkan oleh Shopee untuk setiap pengguna aplikasi tersebut.
Baik Shopee Paylater maupun Shopee Pinjam keduanya memang sama-sama menawarkan pinjaman uang tetapi dengan jalan yang berbeda.
Agar tidak salah pilih atau bingung mengenai kedua layanan dari Shopee tersebut, berikut perbedaan antara Shopee Paylater dan Shopee Pinjam.
1. Shopee Paylater
Shopee Paylater merupakan salah satu fitur atau layanan aplikasi Shopee yang bisa Anda gunakan untuk membayar belanjaan dengan cara cicil. Seperti namanya, dengan Shopee Paylater, nantinya Anda akan mendapatkan barang yang dibeli terlebih dahulu, kemudian membayarnya bulan depan.
Bisa dibilang Shopee Paylater ini mengajak Anda untuk ‘berutang’. Namun, untuk bisa menggunakan fitur ini Anda harus lolos kualifikasi Shopee. Jadi, Anda akan dinilai oleh pihak Shopee apakah layak untuk mendapatkan fitur ini atau tidak.
Limit normal yang akan didapatkan di awal pemakaian umumnya adalah Rp750.000. Semakin sering Anda berbelanja, maka akan semakin besar limit yang akan didapatkan. Hal yang perlu ditekankan dari layanan ini adalah pengguna tidak bisa mengajukan limit yang diinginkan.
Pengguna Shopee Paylater bisa menggunakan dana untuk membeli produk selain produk digital, seperti pulsa, tagihan listrik, dan sebagainya. Shopee Paylater juga tidak bisa dan tidak boleh diambil dalam bentuk tunak seperti ATM.
2. Shopee Pinjam
Layanan berikutnya yang terlihat mirip dengan Shopee Paylater adalah Shopee Pinjam. Terdapat resiko telat bayar Shopee Paylater dan Shopee Pinjam yang harus Anda ketahui jika ingin menggunakan salah satu atau keduanya.
Meskipun sama-sama memberikan pinjaman uang, nyatanya Shopee Pinjam sangat berbeda dengan Shopee Paylater. Shopee Pinjam ini lebih mirip seperti pinjaman bank secara tunai. Oleh sebab itu, nominal uang yang tertera bisa dicairkan dalam bentuk tunai.
Untuk bisa memperoleh dana pinjaman dari fitur ini, Anda harus mendaftarkan diri dengan menyiapkan dan melampirkan beberapa hal yang diminta.
Setelah disetujui, Anda akan mendapatkan dana pinjaman dengan plafon ringan antara Rp200 ribu hingga Rp3 juta saja. Suku bunga yang dikenakan untuk plafon pinjaman di atas adalah 2,45% per bulan.
Kelebihan dari Shopee Pinjam ini adalah pengguna bisa mengajukan pinjaman tidak hanya sekali, namun bisa beberapa kali selama semua pinjaman sudah berhasil diproses dan terdapat sisa limit pinjaman.
Resiko Telat Bayar Shopee Paylater dan Shopee Pinjam
Setelah mengetahui apa saja perbedaan Shopee Paylater dan Shopee Pinjam, selanjutnya akan dibahas bagaimana resiko telat bayar SPaylater dan SPinjam.
Namun, sebaiknya Anda juga mengetahui kapan tanggal jatuh tempo tagihan Anda.
1. Tanggal Jatuh Tempo
Dari penjelasan sebelumnya, bisa diketahui bahwa Shopee Paylater dan Shopee Pinjam berbeda dalam penggunaannya.
Walaupun keduanya berbeda, baik Shopee Paylater maupun Shopee Pinjam memiliki tanggal jatuh tempo yang sama, yakni paling lambat tanggal 5 di setiap bulannya.
Jika pembayaran cicilan melebihi tanggal tersebut, maka Anda akan dikenakan denda. Untuk itu perhatikan tanggal jatuh tempo ini agar Anda tidak telat membayar cicilan.
2. Cicilan per Bulan
Anda dapat mengajukan pinjaman sesuai jumlah cicilan yang diinginkan, yakni 2, 3, atau 6 kali per bulan. Masing-masing jumlah cicilan tentunya memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing karena nantinya akan berbeda perhitungannya.
Jika memilih cicilan 2 dan 3 mungkin Anda akan membayar bunga yang lebih sedikit dibandingkan jika memilih cicilan 6 kali per bulan. Hal ini karena bunga akan dibayarkan per cicilan, jadi semakin banyak jumlah cicilan akan semakin banyak total bunganya.
Namun, dengan memilih jumlah cicilan yang sedikit, resiko telat bayarnya juga akan semakin besar. Hal ini karena jumlah yang sedikit akan memaksa Anda membayar cicilan dengan nominal yang lebih besar. Sebaliknya, dengan memilih jumlah cicilan yang banyak, nominal setoran menjadi lebih sedikit.
3. Denda Keterlambatan
Resiko telat bayar Shopee Paylater dan Shopee Pinjam sama, meskipun jenis pinjamannya berbeda. Anda akan dikenakan denda jika memang terbukti telat membayar tagihan per bulan.
Sebelumnya pihak Shopee akan memberikan peringatan kepada Anda mengenai jadwal pembayaran cicilan. Jika melewati tanggal jatuh tempo, Anda akan dikenai denda sebesar 5% per bulan dari total tagihan.
Tagihan denda tersebut nantinya akan dibebankan pada pembayaran berikutnya. Itu artinya, jumlah pinjaman Anda akan bertambah dengan denda tersebut.
Sebagai contoh, misalnya Anda memiliki tagihan sebesar Rp1 juta dan ternyata Anda tidak bisa membayar di tanggal jatuh tempo. Dengan begitu, Anda dikenakan denda sebesar 5% atau sebesar Rp50 ribu. Lalu, total pinjaman akan menjadi Rp1,05 juta.
Meskipun terlihat sedikit, denda ini tidak boleh disepelekan karena nantinya akan menjadi beban Anda pada jumlah tagihan.
Hal ini sudah terjadi, banyak orang yang dengan sengaja menyepelekan pembayaran Paylater. Akibatnya, utang mereka menjadi terus menumpuk hingga belasan juta rupiah.
4. Contoh Perhitungan Bunga
Agar Anda lebih siap dalam mengumpulkan dana pengembalian alias cicilan, alangkah lebih baiknya jika Anda melakukan penghitungan bunga dan angsuran.
Untuk menghitung bunga dan angsuran, besarannya akan disesuaikan dengan berapa kali cicilan dan jumlah pinjaman. Berikut beberapa contoh perhitungannya:
1. Bunga
Suku bunga Shopee Paylater dan Shopee Pinjam adalah 2,95% per bulan, maka hitungannya misalkan dana pinjaman Anda adalah Rp500 ribu menjadi:
- Bunga = suku bunga x jumlah pinjaman
- = 2,95% x Rp1 juta
- = Rp29.500
2. Cicilan 1 kali per bulan
- Cicilan = jumlah pinjaman : jumlah kali cicilan + bunga
- = Rp1 juta : 1 + Rp29.500
- = Rp1.029.500
3. Cicilan 2 kali per bulan
- Cicilan = Rp1 juta : 2 + Rp29.500
- = Rp529.500
4. Cicilan 3 kali per bulan
- Cicilan = Rp1 juta : 3 + Rp29.500
- = Rp362.833,33
5. Cicilan 6 kali per bulan
- Cicilan = Rp1 juta : 6 + Rp29.500
- = Rp196.166,67
Resiko telat bayar Shopee Paylater dan Shopee Pinjam memang besar karena 5% dari pinjaman termasuk nominal yang tidak kecil.
Oleh sebab itu, hendaknya dipikirkan kembali apakah Anda mampu membayar cicilan tepat waktu atau tidak, agar tidak terbebani.
Baca Juga: