Beben.id – Operasi laparoskopi adalah tindakan medis yang pembedahan kecil yang berfungsi untuk menentukan penyakit atau mendukung penyembuhan. Orang awam banyak yang tidak mengetahui istilah ini karena memang terdengar asing. Berapa biaya operasi laparoskopi?
Operasi ini terbilang cukup mahal dari jutaan sampai dengan puluhan juta rupiah. Untuk lebih mengetahui tentang operasi ini dan kisaran biaya operasinya, beirkut akan dibagikan tindakan laparoskopi sampai dengan biayanya yang perlu Anda ketahui.
Apa Itu Operasi Laparoskopi?
1. Pengertian Umum
Laparoskopi adalah prosedur bedah yang dilakukan untuk mengetahui diagnosis penyakit di bagian dalam perut dan panggul. Operasi ini tidak memerlukan sayatan besar sehingga sering dikenal dengan operasi lubang kunci.
Melalui prosedur tersebut, lebih menguntungkan pasien karena tidak perlu sayatan besar seperti yang dilakukan oleh bedah konvensional. Sayatan kecil tersebut sudah cukup untuk melakukan prosedur ini. Hal ini karena ukuran dari alat laparoskopi juga kecil sehingga mudah dimasukkan ke dalam tubuh.
Adapun bentuknya seperti tabung kecil yang ada cahaya dan kamera di bagian ujung. Dengan alat ini akan memudahkan dokter untuk melihat hasil rekaman video dari organ yang ada di dalam perut atau panggul pasien yang sedang menjalankan operasi.
Dokter juga bisa lebih mudah untuk mengamati kondisi tubuh dengan jelas tanpa perlu melakukan operasi besar.
2. Fungsi
Fungsi dari laparoskopi ini berguna untuk mengambil sampel jaringan organ yang ada di perut. Tujuannya adalah untuk memeriksa organ empedu, pancreas, panggul, dan hati.
Organ tersebut dapat diperiksa lebih lanjut guna mendeteksi penyakit pada organ. Bisa juga untuk mendeteksi apakah ada cairan di rongga perut, tumor, sampai dengan penyakit hati.
Selain itu, adanya laparoskopi ini dijadikan alternatif untuk pasien yang ingin melakukan pemulihan yang lebih cepat karena sayatan yang dilakukan kecil. Hal ini juga berguna untuk meminimalkan pendarahan setelah operasi yang terjadi.
Biaya Operasi Laparoskopi di Rumah Sakit
Jika Anda tertarik untuk mengetahui biaya tindakan operasi laparoskopi, berikut akan disajikan estimasinya yang biasa digunakan untuk mengetahui penyakit seperti usus buntu sampai untuk program hamil yang diberikan di rumah sakit.
Biaya operasi ini dapat berubah-ubah tergantung dari tindakan atau fungsinya yang berbeda-beda dan tiap rumah sakit berbeda. Berikut adalah kisaran harganya khusus untuk rumah sakit di Indonesia:
- Mayapada Hospital Jakarta: Rp23.140.000
- Mayapada Hospital Tangerang: Rp22.011.000
- RS Stella Maris Makassar: Rp9.070.000
- RS Imelda Pekerja Indonesia Medan: Rp14.000.000
- RS Premier Bintaro Tangerang Selatan: Rp12.600.000
- MRCC Siloam Hospital Semanggi: Rp49.000.000
- RS Manyar Hospital Centre Surabaya: Rp8.458.500
- Siloam Hospital Simatupang: Rp38.000.000
- RS Mitra Keluarga Bekasi Timur: Rp17.000.000
- Rumah Sakit Immanuel Bandung: Rp2.456.000
- RS Brawijaya Antasari: Rp27.650.000
- Rumah Sakit Premier Surabaya: Rp60.000.000
- Rumah Sakit Premier Bintaro: Rp40.455.000
- RS Islam Jakarta Cempaka Putih: Rp27.900.000
Biaya Operasi Laparoskopi Khusus Konsultasi Dokter
Selain dari rumah sakitnya, Anda perlu menyiapkan biaya tambahan untuk konsultasi dokter. Biayanya sendiri bisa berbeda-beda tergantung dari dokter di rumah sakit tersebut. Adapun biaya operasi Laparoskopi untuk konsultasi adalah sebagai berikut:
- Dokter di Mitra Keluarga Waru Sidoarjo: Rp220.000
- Dokter di Mayapada Hospital Jakarta Selatan: mulai Rp300.000
- Dokter di RS Telogorejo Semarang: mulai Rp160.000
- Dokter di RS Imelda Pekerja Indonesia Medan: Rp100.000
- Dokter di RS Manyar Medical Centre Surabaya: mulai Rp200.000
- Dokter di RS Bella Bekasi Timur: mulai Rp175.000
- Dokter di Mayapada Hospital Tangerang: mulai Rp250.000
Apakah BPJS Menanggung Operasi Laparoskopi?
BPJS Kesehatan menyiapkan berbagai keuntungan untuk warga Indonesia demi asuransi kesehatan. Biaya operasi laparoskopi juga bisa ditanggung oleh BPJS. Jadi, Anda tidak perlu khawatir apabila termasuk BPJS Kesehatan dan ingin melakukan operasi ini.
Pada dasarnya, setiap biaya operasi yang bertujuan untuk pengobatan atau medis darurat bisa menggunakan BPJS. Hal ini sebagaimana yang sudah dicantumkan dalam Permenkes No. 28 Tahun 2014.
Namun, ada biaya operasi laparoskopi yang tidak bisa ditanggung oleh BPJS yaitu ketika digunakan untuk program hamil. Pemeriksaan ini perlu menggunakan dana pribadi.
Namun, penting diketahui juga bahwa peserta BPJS harus memenuhi syarat dan ketentuan apabila ingin melaksanakan operasi bedah ini tanpa menanggung biaya. Salah satu syarat utamanya adalah harus aktif membayar iuran BPJS secara rutin.
Prosedur Bedah Laparoskopi
Untuk menjalankan operasi bedah laparoskopi, maka dokter akan menjalankan berbagai tindakan. Untuk lebih jelasnya, berikut prosedur bedah secara umum yang dilakukan oleh dokter ahli.
- Dokter mula-mula akan melakukan sayatan kecil dengan ukuran 5-10 mm di bagian perut pasien yang sebelumnya sudah diberikan anestesi lokal untuk selanjutnya, tabung laparoskop ini dimasukkan ke dalam tubuh.
- Dimungkinkan dokter juga bisa membuat sayatan lebih dari satu dengan fungsi memasukkan alat lainnya. Proses ini membutuhkan waktu sekitar 30-1,5 jam sesuai dengan kondisi pasiennya.
- Apabila sayatan sudah dibuat, dokter yang akan memompa gas ke dalam perut pasien menggunakan kanula atau alat yang berbentuk seperti jarum.
- Gas ini yang membuat rongga perut terisi oleh udara sehingga organ dapat dilihat dengan jelas karena tidak menempel di bagian dinding perutnya.
- Tabung laparoskopi yang sudah ada kamera dan senter kecilnya akan dimasukkan ke dalam perut sehingga tampak jelas bagaimana organ pasien yang digambarkan lewat layar.
- Prosedur ini bertujuan untuk mengetahui organ internal atau mengambil sampel jaringan pada organ pasien agar dilakukan penelitian lanjutan.
- Dokter juga dapat memanfaatkan laparoskopi ini untuk mengangkat tumor kista karena dapat dilihat lebih mudah bagaimana kondisi tumornya.
- Jika proses operasi selesai, maka alat ini akan ditarik kembali. Gas yang ada di dalam perut juga akan dikeluarkan. Terakhir, sayatan akan ditutup kembali dengan dilakukan penjahitan.
Prosedur operasi yang dilakukan ini umumnya tidak menimbulkan luka yang serius karena ukuran sayatan yang terbilang kecil. Setelah operasi, pasien bisa pulang di hari yang sama tetapi harus tetap menggunakan pengobatan dan perawatan di rumah atas petunjuk dokter.
Persiapan Bedah Laparoskopi
Operasi laparoskopi dilakukan oleh dokter spesialis bedah dan dokter spesialis anestesi sehingga tidak boleh dilakukan sembarangan. Tindakan ini diperlukan jika pada pemeriksaan non invasif belum ditemukan diagnosis atau dokter masih ragu tentang penyakit Anda.
Pemeriksaan non invasif ini berkaitan dengan kondisi fisik, CT Scan, MRI, dan USG yang kurang membuahkan hasil sehingga akhirnya dilakukan bedah laparoskopi.
Sebelum melakukan operasi, pasien perlu melakukan beberapa persiapan seperti buang air kecil. Tujuannya untuk mengosongkan kandung kemih sehingga tidak mengganggu saat proses operasi berlangsung.
Setelah itu, pasien akan diberikan asupan cairan lewat infus. Nantinya, pasien ini juga akan diberikan obat penenang. Dokter juga mengambil sampel darah untuk memeriksa kondisi pasien lebih mendalam.
Ada juga pemeriksaan pendukung seperti adanya EKG, foto rontgen, paru-paru, dsb. Pemeriksaan ini juga tergantung kebutuhan dan usia pasien.
Biaya operasi laparoskopi tidak hanya saat tindakan tetapi ada juga biaya konsultasi yang perlu dibebankan kepada pasien. Jika kesulitan menanggung biayanya, bisa juga dengan menggunakan asuransi kesehatan baik itu swasta atau BPJS Kesehatan.
Baca Juga: