Beben.id – Operasi hipospadia perlu dilakukan pasien laki-laki yang memiliki kelainan sejak lahir, dimana muara uretra tidak berada di ujung penis. Target operasi ini yaitu dengan memperpanjang dan membuat lubang uretra. Bagi penderita penyakit ini, ada baiknya mencari tahu tentang biaya operasi hipospadia.
Biaya operasi kelainan pada uretra ini berbeda-beda, karena tergantung rumah sakit kelas yang dipilih. Tidak hanya itu, jenis anestesi yang digunakan pun kerap kali mempengaruhi biaya operasi ini. Ukuran uretra akan disesuaikan agar tepat berada di ujung penis pasien.
Pengertian Hipospadia
Berbicara tentang kelainan sejak lahir, jenisnya sangat beragam. Salah satunya adalah hipospadia, yaitu kelainan pada uretra yang tidak bermuara di ujung penis seperti kondisi normal.
Seperti yang telah diketahui, uretra merupakan organ krusial dalam sistem ekskresi karena saluran ini mengalirkan urine keluar dari kandung kemih. Uretra pada penderita hipospadia tidak tepat berada di ujung penis sehingga dibutuhkan tindakan operasi.
Muara uretra pada pasien hipospadia biasanya berada di dekat skrotum, ujung penis, maupun tengah. Kelainan ini sebenarnya bisa diidentifikasi sejak lahir dan tindakan operasi bisa dilakukan di semua usia penderita.
Namun, kebanyakan pasien menjalani operasi ini di usia 6 bulan sampai 2 tahun. Operasi kelainan uretra ini bisa dilakukan secara rawat jalan sehingga pasien tidak perlu menginap di rumah sakit.
Estimasi Biaya Operasi Hipospadia di Beberapa Rumah Sakit
Operasi mengubah ukuran uretra ini membutuhkan dana yang tidak sedikit. Terlebih bagi pasien reguler yang tidak memiliki asuransi swasta maupun BPJS. Pembedahan saluran kemih ini dilakukan untuk memperbaiki uretra agar berfungsi normal.
1. Rumah Sakit Mayapada Jakarta Selatan
Rumah sakit yang berada di ibukota ini menyediakan layanan pembedahan saluran kemih. Termasuk bagi yang mengalami kelainan pada uretra, khususnya hipospadia. Kisaran biaya yang harus dikeluarkan untuk kelas reguler mulai dari Rp24.000.000.
2. Rumah Sakit Immanuel
Pengobatan hipospadia, termasuk prosedur pembedahannya bisa dilakukan di RS Immanuel. Rumah sakit yang berada di Bojongloa Kidul, Bandung ini mematok harga untuk kelas reguler minimal Rp7.000.000. Biaya tersebut belum termasuk jasa konsultasi dan obat-obatan yang perlu ditebus nantinya.
3. Mayapada Hospital Kuningan
Rumah Sakit Mayapada yang berada di Kuningan ini juga menyediakan layanan operasi hipospadia. Kisaran harganya bervariasi untuk berbagai kelas, namun yang termurah mulai dari Rp16.500.000.
Siapkan pula dana untuk keperluan lainnya seperti jasa konsultasi, obat, dan rawat inap apabila dibutuhkan.
4. Siloam Hospitals Asri
Rumah Sakit Siloam yang berada di Pancoran, Jakarta ini menyediakan operasi kelainan kandung kemih. Salah satunya penderita hipospadia bisa menjalani pembedahan di rumah sakit ini. Adapun biaya yang harus dibayarkan mulai dari Rp25.000.000.
Biaya tersebut bisa melebar 10%-30% karena belum termasuk konsultasi ke dokter, obat-obatan, administrasi rumah sakit, dan rawat inap apabila diperlukan.
5. RSU Bunda Jakarta
Bagi yang berada di Jakarta dan membutuhkan informasi operasi hipospadia, maka bisa mengunjungi RSU Bunda Jakarta. Kebanyakan pasien kelainan saluran uretra ini menjalani pembedahan hipospadia di umur relatif belia.
Namun, tentunya hal tersebut bukan menjadi masalah karena tindakan medis ini bisa dilakukan di berbagai jenjang usia pasien.
Adapun untuk estimasi biaya operasi hipospadia 2022 di rumah sakit yang berada di ibukota ini yakni sekitar Rp23.000.000. Biaya tersebut belum termasuk konsultasi, obat-obatan, dan rawat inap jika diperlukan pasien.
Hal-Hal yang Mempengaruhi Biaya Operasi Hipospadia
Operasi kelainan uretra ini bisa dilakukan sedini mungkin agar sistem ekskresi pasien kembali normal. Tidak sedikit yang mencari informasi biaya operasi hipospadia ringan dimana sebenarnya sangat bervariasi. Lalu, apa saja hal yang mempengaruhi tarif operasi kelainan uretra ini?
1. Rumah Sakit yang Dipilih
Setiap rumah sakit pastinya memiliki kebijakan tersendiri mengenai tarif operasi yang diberikan. Biasanya rumah sakit umum dan besar di ibukota menawarkan biaya relatif lebih besar. Mengingat kualitas peralatan dan teknologi yang digunakan pun bisa berbeda-beda.
2. Kelas Operasi
Secara umum, kelas operasi dan perawatan yang bisa dipilih di rumah sakit meliputi kelas reguler/standar, kelas 3, kelas 2, kelas 1, VIP, dan VVIP. Di beberapa RS juga tersedia kelas president suite dimana harganya jauh lebih mahal.
Dalam memilih kelas operasi, hal ini bisa disesuaikan kebutuhan dan budget yang dimiliki. Terlebih jika berobat menggunakan BPJS maka kelas operasi sudah ditentukan sebelumnya.
3. Perawatan dan Obat-Obatan
Pada dasarnya, operasi hipospadia tidak mengharuskan pasiennya rawat inap. Namun untuk kondisi tertentu, terkadang juga diberlakukan rawat inap agar proses penyembuhan lebih maksimal. Tentunya, tindakan medis ini membutuhkan biaya tambahan yang harus dipenuhi oleh pasien.
Begitu pula dengan obat-obatan dimana terdapat biaya tambahan di dalamnya yang harus dibayarkan. Dalam beberapa kondisi, penderita hipospadia yang sudah dioperasi juga memerlukan pemeriksaan lanjutan dan pemantauan dari dokter.
4. Tingkat Keparahan Hipospadia
Perlu diingat bahwa biaya operasi hipospadia juga disesuaikan dengan tingkat keparahan penyakit kelainan uretra tersebut. Terkadang ada hipospadia ringan dan berat sehingga biaya keduanya berbeda.
Jika hipospadia yang dialami masih termasuk ringan, kemungkinan operasi akan selesai dalam satu tindakan medis saja. Namun, hal ini berbeda jika kelainan yang diderita sudah cukup parah. Jika sudah seperti ini, maka dipastikan bahwa pembedahan perlu dilakukan sebanyak dua kali atau lebih.
Oleh karena itu, pasien perlu melakukan konsultasi terlebih dahulu kepada dokter guna mengetahui estimasi biaya operasi yang jelas. Dokter akan mempertimbangkan biaya yang harus dikeluarkan secara lebih akurat.
Prosedur Operasi Hipospadia untuk Peserta BPJS Kesehatan
Berbagai macam penyakit dan tindakan medis ditanggung BPJS Kesehatan sesuai dengan dasar hukumnya pada Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) No. 28 Tahun 2014.
Adapun biaya untuk operasi hipospadia sendiri termasuk yang ditanggung BPJS. Namun, tidak sedikit yang masih bingung dengan prosedur operasi hipospadia dengan BPJS, berikut detail lengkapnya.
1. Mengunjungi Faskes Tingkat Pertama
Jika ingin mendapatkan perawatan hingga operasi dengan BPJS, maka peserta harus mengunjungi faskes tingkat pertama. Di FASKES 1, pasien akan mendapatkan pengobatan awal hingga akhirnya mendapatkan rujukan ke rumah sakit.
Adapun fasilitas kesehatan tingkat 1 diantaranya adalah klinik, puskesmas, dokter umum, dan rumah sakit tipe D. Faskes ini sudah ditentukan sendiri oleh peserta BPJS ketika pertama kali mendaftar.
2. Membawa Surat Rujukan ke Rumah Sakit
Perlu diketahui bahwa operasi hipospadia tidak bisa dilakukan di faskes tingkat pertama. Oleh sebab itu, pasien akan diberi rujukan ke rumah sakit yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan.
Ketika hendak dibuat surat rujukan, pastikan saat itu membawa dokumen yang dibutuhkan, yaitu KK dan KTP.
Biaya operasi hipospadia tentunya akan jauh lebih ringan dengan BPJS Kesehatan. Bahkan pasien bisa tidak mengeluarkan uang sepeserpun jika semua tindakan medis di dalamnya sudah tercover BPJS. Bagi peserta non-BPJS, bisa menjadikan referensi biaya yang disebutkan di atas.
Selain itu, perlu diketahui bahwa komplikasi setelah operasi bisa dirasakan beberapa bulan setelah operasi. Oleh karena itu, dibutuhkan pemantauan dan follow-up jangka panjang apabila suatu hari komplikasi itu terjadi.
Baca Juga: